Ngamen Blog | Istilah frasering merujuk pada satu upaya menyanyikan kalimat dengan utuh. hal ini penting dipelajari karena agar ketika kita menyanyi, kalimat lagu tersebut dapat memberikan, menjelaskan tema dan menyampaikan berbagai pesan dari sebuah karya kepada para pendengar.
Frasering dilakukan dengan memenggal kalimat musik menjadi bagian bagian yang lebih pendek, namun tetap memiliki kesatuan makna. hal ini bertujuan supaya dapat memotong kalimat musik dengan lebih tepat, berdasarkan isi kalimat. sehingga, upaya untuk mengungkapakan suatu lagu dapat lebih mendekati kebenaran yang terkandung didalamnya, sesuai dengan pesan lagu tersebut.
Menyanyi sama dengan membawakan nyanyian atau lagu . Berdasarkan hal ini, setiap penyanyi harus memahami dan menyadari hal hal berikut :
- Makna setiap kalimat yang dinyanyikan
- Tujuan/ pesan/karakter dari nyanyian secara keseluruhan
- Susunan nada nada yang ditulis untuk dinyanyiakan merupakan suatu kesatuan. Artinya, tidak terpenggal penggal dari sudut susunan melodinya.
Apabila ketiga hal tersebut diselaraskan menjadi satu, bukan tidak mungkin bagi kita untuk dapat melakukan teknik. Membaca kalimat tanpa lagu dan teknik menyanyikan kalimat lagu tanpa teks. Teknik frasering dapat dibagi menjadi ada 2 macam, yaitu frasering kalimat bahasa dan frasering kalimat musik. Supaya lebih jelas, kita akan membahasnya satu per satu :
1. Frasering kalimat bahasa
Menyanyi adalah menempilkan suatu lagu, yaitu dengan menghayati isi dari kata kata, sebagai ide atau pesan. Tentunya, setiap nyanyian terdiri atas satu atau beberapa kalimat bahasa dan satua atau beberapa kalimat musik. Keduanya adalah satu kesatuan. Untuk megupas suatu nyanyian, harus membaca kalimat kalimat bahasa tanpa disertai lagu dan menyanyikan kalimat kalimat lagu tanpa teks. Untuk menghayati isi dari kata kata, ada 3 bagian yang harus diketahui tiga aturan untuk mengetahui bagian bagian dari kalimat, atau kelompok akat yang merupakan satu kesatuan. kata pokok yang ditonjolkan. Dan suku kata yang mendapat tekanan dan tidak mendapatkan tekanan.
Menyanyikan kalimat lagu
Dalam bagian ini, kita harus mengetahui manakah kelompok akata yang merupakan satu kesatuan, yaitu bahwa setiap pemenggalan kalimat harus mengandung arti yang sebenarnya dan disesuaikan dengan melodi dan irama
Contoh :
maju tak gentar / membela yang benar
maju tak gentar / hak kita diserang
Maju serentak / mengusir penyerang
maju serentak / tentu kita meneng
Berberak berberak / serentak serentak
menerkam/menerjang terjang
takgentar tak gentar / menyerang menyerang
majulah/ majulah menang
dalam frasering, bukan irama melodi yang menentukan, melainkan arti kata. jadi, tatabahasalah yang menjadi titik pangkal. Kemudian baru frasering melodi dan aksen aksen irama disesuaikan. dalam tata bahasa, pemenggalan kalimat ditandai dengan koma, jadi koma memiliki peranan penting untuk menunjukkan dimana pemenggalan kalimat yang benar.
Kata pokok yang ditonjolkan
Untuk menonjolkan suatu kata terdapat dua kemungkinan, yaitu kata tersebut diucapkan dengan lebih keras atau kata yang penting ditunda ucapannya.
Suku kata yang mendapatkan tekanan dan tidak mendapatkan tekanan.
Dalam bahasa Indonesia, aksen kata tidak begitu kuat. Akan tetapi, biasanya suku kata kedua dari belakang mendapatkan sedikit tekanan. Misalnya , jika d terdapat huruf 'e' (baca : pepet) maka aksen bergeser ke suku kata yang terakhir. Misalnya 'sekarang' , 'belum' dan sebagainya.
2. Frasering kalimat Musik
Kalimat musik terdiri atas untaian nada dalam bentuk motif atau tema lagu. Tema lagu mengungkapkan suatu ide musik misalnya sebagi berikut :
Kelompok nada
Kelompok nada bisa dikatakan sebagai penggalan dari kalimat musik yang biasanya terbagi dalam 2 birama, 4 birama dan 8 birama. dalam kelompok nada kerap ditemukan beberapa nada yang muncul berulang ulang dengan gerakan yang sama.
Puncak dari lagu/ kalimat
Puncak dari lagu sering terdapat pada nada yang tertinggi dalam sebuah kalimat atau lagu. Sebagai contoh, puncak ini dipersiapkan dengan lagu yang naik (arsis) dan dikembalikan dengan lagu yang turun (tesis)
Tekanan nada
Irama biasanya menjadi penentu dalam tekanan nada . Tekanan nada ini umumnya terdapat pada setiap awal birama. nada yang terdapat pada hitungan pertama dari masing masiung birama mendapat tekanan.
Sehingga dari sini sebelum menampilkan sebuah lagu, sebaiknya kita tulis dulu liriknya. Setelah itu, perhatikan tempat tempat yang tepat untuk mengambil napas dan tempat dimana huruf huruf yang boros dengan nafas. Pemenggalan kata untuk menarik nafas, paling sedikit dilakukan sebanyak 2 bar. Sebagai contoh kita bisa perhatikan pemenggalan lirik lagu Krispatih ini :
"Jangan lagi ...(1)kausesali ...(2) keputusanku," atau "jangan lagi ... (1) Kausesali ..(2) keputusanku ..(3)".
Selain itu, kita perlu memahami juga, ada satu kalimat atau kata yang sama sekali tidak boleh dipenggal. Sebagai contoh, perhatikan bagian kedua masih adalam syair lagu krispatih : "khianati rasa ... demi kei ...nginan semu...". dalam kalimat " Demi keinginan semu" tersebut tidak boleh ada penarikan napas juga pemenggalan karena "keinginan" merupakan satu kata. Apabila terpisah, kata itu menjadi tidak bermakna.
Advertisement