Sejak munculnya Windows 8 dan Windows 10 kita tidak lagi direpotkan dengan menginstal antivirus secara terpisah. Di sini Windows telah menyertakan antivirus yang secara otomatis terinstal bersamaan dengan selesainya menginstal Windows. Berbeda dengan Windows 7 yang tidak menyertakan antivirus secara built in. Walaupun demikian Windows 7 bisa menjadi cikal bakal Windows Defender dimana Microsoft Security Essential sebagai antivirus yang direkomendasikan walaupun harus diinstal tersendiri. Masalahnya adalah sudahkan Windows Defender bisa menjadi Antivirus ampuh untuk membasmi virus, malware perusak yang kian hari kian canggih. Mejapraktek akan mengulasnya yang dihimpun dari beberapa sumber.
Seperti yang ditulis dalam sebuah artikel oleh Lowel Heddings bahwa ia menyarankan untuk mengkombinasikan Windows Defender dengan Antivirus Malwarebytes, ia beralasan bahwa walaupun Windows defender masih cocok untuk membasmi virus virus tradisional jadul atau virus biasa namun kurang greget untuk kelas ransomware. Malwarebyte Anti-Malware dan Anti-Exploit cocok untuk tugas tugas "virus" masa kini. Menurutnya Malwarebyte mampu memberikan perlindungan yang baik terhadap bloatware,spyware dan unwanted program lainnya dengan sistem anti-exploit.
Tentang Windows Defender sendiri sebenarnya sudah dirancang dengan sangat apik oleh Microsoft. Selain sudah terintegrasi dengan Windows 10, saat start up windows juga langsung secara otomatis memindai semua program yang dibuka, mengunduh definisi baru dari Windows Update , bahkan mampu memindai virus secara mendalam dengan memanfaatkan fitur in-depth scan. Bahkan kesemuanya itu tidak memperlambat kecepatan PC. Memang beberapa waktu lalu menurutnya saat tes perbandingan antivirus, Defender masih tertinggal dibelakang. Namun versi terbaru sudah bounced back, bangkit kembali dengan perlindungan terbaik.
Jika dibandingkan dengan antivirus yang lain, apakah Defender punya ranking terbaik dari sisi perlindungan? Heddings mengujinya menghunakan AV Test dan ternyata rangking terbaik diraih Avira. Defender hanya menduduki peringkat 4.5 dari 6. Walaupun demikian saat ini jika berbicara Antivirus tidak hanya masalah perlindungan saja. Ada antivirus yang mempunyai tingkat perlindungan sangat bagus namun banyak fitur fitur sampah yang justru akan menjadi virus bagi keamanan berselancar seperti registry cleaner, junkware yang mampu melacak kebiasaan kita dalam browsing karena dari sini mereka bisa mendapatkan penghasilan. Berbeda dengan Windows defender yang tidak melakukan hal hal diatas, ia cukup melindungi dan semuanya gratis.
Hedding mengatakan jika Anda tidak menyukai Defender karena alasan tertentu dia menyarankan untuk menggunakan Avira versi gratisannya juga cukup bagus walaupun sesekali muncul iklan pop up. Jika diminta untuk memasang ekstension dibrowser jangan lakukan karena hal ini tidak ada gunanya.
Malwarebytes saat ini lebih dikenal dengan anti malware atau anti exploit daripada anti virus karena lebih untuk melindungi browser dari plug in yang ditargetkan sebagai aplikasi penyerang. Malwarebytes sangat aktif mencari Potential Unwanted Program (aplikasi sampah) bahkan anti ransomware. Serangan zero day, crypto locker dan berbagai virus masa kini lainnya mampu diatasi namun Anda harus merogoh kocek $40 untuk mendapatkan versi full selama jangka waktu setahun. Namun jika ingin versi gratisan juga sudah bagus karena mampu memindai malware sesuai permintaan.
Kesimpulan :
Microsoft Defender tetap bisa menjadi penangkal virus terbaik tanpa mendapat embel embel predikat fitur tambahan seperti kebanyakan dimiliki antivirus lainnya yang justru malah dimanfaatkan oleh pencipta antivirus sendiri untuk mencari keuntungan. Walaupun demikian kelemahan Defender terletak pada proteksi malware, spyware, bloatware dan program sampah lainnya yang menjadi tren virus online saat ini. Oleh karenanya paduan terbaik bisa anda lakukan menggunakan Defender bersama dengan anti malware yang lain seperti malwarebytes
Advertisement