Charger merupakan perangkat paling vital dalam urusan daya disaat baterai HP yang digunakan masih belum mampu bertahan lama. Memang saat ini semakin canggih beberapa spesifikasi smartphone bisa bertahan daya baterainya lebih lama. Namun karena juga diiringi dengan kecanggihan fitur maka konsumsi baterai juga meningkat. Syukurnya, beberapa fitur terbaru yang saat ini disematkan pada smartphone ada yang sudah hemat daya sehingga walaupun fitur canggih namun konsumsi daya tetap awet.
Pilihan power bank yang selama ini digunakan untuk memperlama masa aktif baterai juga pasti menggunakan charger. Charger digunakan untuk mengisi daya di power bank agar setelah penuh bisa ditransfer ke smartphone. Vitalnya charger dalam kinerja smartphone inilah yang harus benar benar kita perhatikan sehingga kita harus menjaga keawetan dalam menggunakannya sehari hari termasuk tips memilih charger saat kita akan membelinya. Berikut tips dan ulasan selengkapnya :
1. Pilih Merk Charger yang jarang dipalsukan
Saya bahkan memilih charger buatan China saja seperti Xiaomi, karena Charger Samsung sering dipalsukan.
2. Cek keterangan charger
Tulisan : 100-240 VAC, 50/60 Hz. 0.35 A
Maksudnya , charger handphone Xiaomi ini masih normal jika dialiri tegangan listrik 100V sampai dengan 240V. Tegangan standar adalah 220V, maka masih aman namun jika melebihi tegangan 240 V maka charger akan terbakar dan rusak.
Frekuensi 50 sampai 60Hz (Hertz), 0.35 A maksudnya charger normal jika digunakan pada frekuensi 50Hz sampai 60Hz. PLN mempunyai standar frekwensi 50 Hz.
0.35 A maksudnya adalah jika arus yang masuk sampai 0,35 A berarti charger masih aman dan tidak rusak.
Tulisan : 5V-2.0 A
Dari keterangan tersebut, kita bisa menyimpulkan voltase yang telah diubah. Dari Input 220V tadi menjadi 5V dan arus menjadi kurang lebih sekitar 2 Ampere.
3. Sesuaikan dengan kapasitas tegangan di baterai
Tahap inilah yang paling penting untuk menjaga agar baterai tidak panas dan awet demikian juga charger juga tetap tidak panas dan awet. Perhatikan spesifikasi baterai baik baik. Jika baterai tertulis seperti ini :
Didalam baterai tertulis seperti diatas maksudnya adalah baterai mempunyai tegangan 3.8 Volt dengan energi total 7.22 Wh. Wh atau watt-hour adalah satuan yang menyatakan energi total pada sebuah batere. Wh ini dapat dihitung dengan mengalikan tegangan batere (volt) dengan kapasitas batere (Ah). Misal jika diketahui kapasitas batere 1900 mAh dengan tegangan 3.8 volt, maka energi total pada batere adalah 1900 mAh x 3.8 volt = 7220 mWh atau 7,22 Wh
Jika baterai kamu punya kapasitas seperti tertera diatas maka sebaiknya kamu menggunakan charger yang mendekati angka tersebut angka atau batas atas yang diperbolehkan seperti yang tertulis dibaterai atas 4.35 V agar baterai maupun charger lebih awet. Apa konsekwensi jika kamu menggunakan charger dengan kapasitas tegangan maupun arusnya jauh diatas kapasitas baterai. Contohnya diatas baterai yang di cas menggunakan charger 3.8V/1900mAh , sementara charger yang digunakan adalah 5V, 2 Ampere ? berarti pengisian akan jauh lebih cepat . Ketimbang menggunakan charger dengan 5V- 1 Ampere. Disinilah peran ampere/milliampere (mA) dalam menentukan kecepatan isi ulang. namun tetap diperhatikan jangan terlalu tinggi Ampere maupun voltase Charger yang kamu beli, walaupun cepat dalam charger namun kurang bagus untuk ketahanan dan keawetan baterai karena baterai akan panas, Demikian juga untuk ketahanan chargernya.
4. Cek apakah benar tulisan yang tertera di charger dengan kenyataan sebenarnya.
Untuk cara ini kamu bisa cek dengan menggunakan aplikasi Ampere yang bisa kamu download dari Playstore. Sehingga realnya bisa ketahuan .
Demikian tips agar HP bisa tahan pemakaian dan awet pemakaian. Supaya menjaga arus AC yang masuk tetap stabil, kamu bisa menggunakan stabilizer Voltase. cara ini juga mampu untuk menjaga peralatan baik charger maupun baterai lebih awet.
Advertisement